Minggu, 12 Oktober 2008

Kurs Dollar Amerika Tembus 10.000

Benar benar jadi kenyataan beberapa prediksi dari para pengamat selama ini yang memperkirakan kurs rupiah bisa tembus ke level psikologis 10.000.-/ 1 USD nya. Ketika pagi saya lihat kurs T/T di Klikbca.com kurs beli masih berkisar antara 9700-9800/ 1usd nya. Namun setelah siang hari bisa tembus 10.300/ 1USD (T/T) di klikbca.com sungguh mencengangkan. Saya cuma bisa bayangkan ketidak pastian kurs yang selalu berfluktuasi dengan spread yang lebar ini sangat tidak menguntungkan bagi para pebisnis apalagi yang terkait langsung dengan mata uang USD. Kita masih belum tahu pasti sebab pemicunya. Apakah karena batalnya Bursa efek Indonesia buka hari jum’at ini (masih di lanjutkan suspend) atau karena sentimen pasar keuangan dunia yang tidak menentu karena imbas krisis keuangan Amerika dimana Index Nikkei (Jepang) paling signifikan turun sejak 1987, diikuti turunnya bursa utama dunia lainnya seperti Hongkong, Singapore, Mumbai, Frankfurt dan London. Mungkin juga karena kepanikan pelaku pasar meespon kondisi yang ada atau bemainnya spekulan dalam kondisi yang tidak menentu ini.

Beberapa pemicu mungkin saya para pelaku usaha yang memiliki Hutang dalam USD juga menyimpan dan merubah Rupiahnya kedalam USD agar tidak semakin rugi karena mungkin saja recovery ekonomi yang krisis ini masih butuh waktu lama sedangkan biasanya Hutang akan jatuh tempo akhir tahun 2008.

Apakah Bank Indonesia akan turut membantu dengan mengintervensi pasar? kita lihat saja dalam pembukaan Senin depan serta perkembangannya minggu depan semoga akan lebih baik

(Penulis: Benny K Tim Mesin KAsir Online)

Pasar tidak perlu panik dengan melemahnya rupiah terhadap dollar karena diyakini kondisi akan membaik. “Tidak perlu panik. ”Belum sampai Rp 10.000. Disini masih running Rp 9.865. Kita masih bertahan,” kata analis dari Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, kepadaKompas.Com di Jakarta, Jumat (10/10).

Analis valuta asing dari NISP, Suryanto Chang, yang dihubungi secara terpisah mengatakan, kondisi rupiah yang semakin melemah terhadap dollar karena terpengaruh likuiditas dollar AS yang sedang berhitung. “Masih di posisi Rp 9.800-Rp 9.900 saat ini,” kata Chang. Selain itu, menurut analis dari BNI Maxxi Liesyaputra, rupiah melemah karena permintaan dollar yang tinggi akibat bailout disetujui.

Pelemahan rupiah sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu. Bahkan, pukul 14.52 tadi sempat di posisi hingga Rp 10.650.” Sekarang rupiah kembali menguat di posisi Rp 9.800,” katanya.

Melemahnya rupiah ini karena kondisi pasar global yang semakin tidak kondusif. “Meski begitu, pasar jangan sampai panik. Kita butuh sesuatu yang menenangkan agar kondisi lebih baik,” tuturnya.

BI Intervensi

Bank Indonesia dikabarkan telah mengeluarkan 300 juta-400 juta dollar AS di pasar valuta asing hingga pukul 11.00 tadi untuk menjaga rupiah tidak terperosok terlalu dalam.

“BI kelihatannya siap untuk mengeluarkan hingga 700 juta dollar AS untuk melawan panic selling terhadap rupiah yang terimbas oleh kondisi pasar saham lokal,” tutur para dealer,seperti dikutip Dow Jones.

Bursa Efek Indonesia membatalkan rencana untuk membuka suspensi perdagangan pasar di lantai bursa hari ini terkait pasar saham global yang tidak kondusif.

Para dealer menyebutkan, bila pasar kembali dibuka pekan depan, akan dibayangi aksi jual yang masif oleh para investor mengikuti terpuruknya pasar saham golbal.

Di pasar juga disebutkan rupiah akan dites untuk menembus Rp 10.000 per dollar AS. Sampai saat ini rupiah sudah berada di posisi Rp 9.860 per dollar AS.

Menurut dealer, pada pasar mata uang berjangka satu minggu (non-deliverable forward) di luar negeri, rupiah sudah diperdagangkan pada Rp 10.250 per dollar AS. Hal ini mengindikasikan rupiah mempunyai risiko menembus Rp 10.000 per dollar AS hari ini.

Tidak ada komentar: